Pencantuman expired date pada makeup dan skin care Jepang bisa dibilang sangat jarang. Ini berlaku untuk produk yang mostly aku temukan di Jepang ya. Mungkin kalau produk Jepang di Indonesia memerlukan pencantuman PAO ( Period After Opening ) dan dari BPOM.
Nah sekarang kalau di Jepang bagaimana kah ?
Menurut Japan Ministry of Health and Welfare, kosmetik tidak perlu mencantumkan masa kadaluarsa bila dalam kemasan untuh yang setidaknya bisa dipakai dalam jangka waktu 3 tahun. Jadi itulah kenapa di Jepang sangat penting kapan produk itu muncul dengan press released di media digital. Nah PR produk ini menjadi perkiraan kapan produk ini akan expired dalam keadaan utuh ( belum di buka ).
Jadi ada 2 macam cara untuk menentukan produk Jepang expired :
- Self Life ( produk belum dibuka): Mulai dari tanggal pembuatan atau tanggal impor, dan dalam kondisi suhu penyimpanan yang stabil.
- PAO (produk sudah dibuka): Periode yang direkomendasikan setelah dibuka mulai dari hari kamu membuka produk, dalam kondisi penyimpanan suhu yang stabil dan tidak adanya perubahan warna, bau dan lainnya.
Kamu juga akan sangat jarang menemukan produk dengan PAO ( Period After Opening ) di kemasan. Namun ada beberapa produk yang biasanya sudah terkenal atau familiar. Tapi biasanya produk indie tidak mencantumkan PAO itu sendiri. PAO adalah masa dimana produk bisa di gunakan saat sudah dibuka. Di Jepang sendiri PAO yang berlaku produk yang di buka maksimal 3 bulan masa pemakaian untuk produk tanpa pengawet ( no preservatives, makeup yang mengandung air, mascara dan eyeliner ).
Oleh sebab itu sebisa mungkin setelah blog ini naik, kalau aku tulis produk Jepang akan aku cantumkan kapan produk ini rilis di caption aku. Jadi kalian ada patokan kapan produk yang kalian beli bisa dipakai.
Berikut ini adalah daftar expired produk kecantikan Jepang yang aku ambil dari Maquia
Jenis Produk | Shelf life | PAO |
---|---|---|
Skincare products | ±3 tahun | 6–12 bulan (dalam produk Jepang biasanya satu musim : ±4 bulan) |
Sunscreen | ±3 tahun | 6–12 bulan ( direkomendasikan satu musim : ±4 bulan) |
Toners(Lotions), Serums | ±3 tahun | 3 bulan |
Emulsions(Pelembab) | ±3 tahun | 4-5 bulan |
Oil cleansers | ±3 tahun | 1 tahun(namun tergantung kapasitas air nya, kalau banyak berarti kudu habis lebih cepet) |
Creams | ±3 tahun | 6 bulan |
Sheet Mask | ±3 tahun | sebaiknya pakai lebih cepat lebih baik atau tergantung dari jumlah maskernya* |
Skincare Cosmestic | ±3 tahun | lebih cepat lebih baik tergantung kandungan airnya |
Makeup primers, liquid foundations, concealers | ±3 tahun | 6-12 bulan |
Mascara, liquid eyeliner | ±3 tahun | 2-3 bulan |
Pencil eyeliners | ±3 tahun | lebih cepat lebih baik tergantung kandungan airnya |
powder eyeshadow,powder blush, powder foundations, face powders | ±3 tahun | 1-2 tahun |
cream eyeshadow, cream blush | ±3 tahun | 6-12 bulan |
lipsticks, lip gloss | ±3 tahun | 6-12 bulan |
parfume | ±3 tahun | tergantung ketahanan wangi mengalami perubahan |
produk sample | 1 tahun | setelah dibuka harus langsung selesai karena sample dianjurkan untuk satu kali pemakaian |
Untuk bagian masker aku kasih catatan karena masker ada 2 jenis :
- Masker yang digunakan untuk weekly ( biasanya satu sheet )
- Masker yang digunakan untuk daily ( contohnya Saborino )
Nah untuk masker Saborino kan isinya 28-30 pcs, artinya dalam waktu tersebut 28-30 hari maka masker tersebut harus selesai digunakan. Takutnya ada kandungan yang berubah malah bikin muka jerawatan. Kan malah amsyong kan Beb...
Lalu catatan penting nya adalah apabila kamu memiliki jenis kulit sensitive, echzema , dengan radang kulit atau jerawatan parah jangan pakai produk kecantikan yang tidak sesuai dengan jenis kulitmu dan lokasi kamu.
Kenapa lokasi ?
Karena beberapa produk Jepang hanya di gunakan untuk musim-musim tertentu. Pilih yang mendekati kondisi di Indonesia, contohnya sunscreen dengan SPF minimal 30 dengan PA yang dianjurkan ( next coba dibahas ini ya).
Untuk mengetahui masa produksi kemasan kosmetik di Jepang cukup tricky karena ga semuanya ada. Tapi yang perlu diingat, format tanggal di Jepang itu YYYY/MM/DD ( tahun pembuatan, bulan dan hari ). Jadi kebalikan dari Indonesia.
Jadi yang perlu diperhatikan untuk menentukan kosmetik di Jepang sudah tidak layak pakai adalah :
- Tidak melebihi masa saat kemasan masih di segel ( 3 tahun ) kecuali produk organik dan yang mengandung banyak air.
- Apabila kemasan sudah dibuka cek tabel diatas.
- Apabila produk sudah mengalami perubahan warna, bau dan rusak sebelum masa di tabel, maka produk harus segera di buang ( biasanya tempat penyimpanan yang tidak sesuai ).
- Cek masa kapan produk itu launching dan kapan ada re-formulating produk karena akan berpengaruh dengan masa simpan dan masa saat produk dibuka.
- Perhatikan suhu ruangan untuk menjaga produk tidak rusak sebelum masa pakai habis.
- Perhatikan produk tersebut kapan di launching dan re-formulated dengan melihat update terbaru di website atau Instagram produk.
- Apabila hadiah majalah, hitung dari tahun dan bulan kapan majalah tersebut terbit.
- Apabila produk sudah di swatch ( kebanyakan di jumpai di toko dengan kemasan yang tidak utuh) maka produk tersebut tidak layak di beli. Hal ini dikarena kita tidak tahu kapan produk itu dibuka dan masa simpannya kapan.
- Ingat kapan kalian purchased produk tersebut, mostly produk yang dijual baru diproduksi di tahun yang sama. Kalau di jual second ( dengan segel ) cek di website kapan produk tersebut released.
Mungkin dari aku cuma segini dulu info yang bisa aku berikan. Semoga setelah ini, kalian bisa tahu kapan produk yang kalian beli dari Jepang bisa terpakai. Apalagi kalau kalian masih simpan oleh-oleh jalan-jalan di Jepang sebelum masa pandemi yang sudah nyaris 3 tahun. Kalau ada pertanyaan kalian bisa comment dibawah atau DM di Instagram aku ya.
VIDEO NYA TONTON DISINI
XOXO,
YR ૮꒰ ˶• ༝ •˶꒱ა
Ya ampun Ka, thank you banget aku masih punya sunscreen Biore dari jastip 3 tahun lalu yah udah expired
ReplyDelete